Sabtu, 04 Oktober 2008

Aconitum


Di luar negeri biasa disebut Aconite, Monkshood,Wolf’s Bane, Leopard’s Bane,Women’s Bane, Devil’s Helmet, atau Blue Rockets sedangkan di Indonesia tidak ada namanya.
Tinjauan Umum. Aconitum adalah tumbuhan berbunga yang seperti bunga buttercup. Aconitum adalah tumbuhan yang berbentuk rumput-rumputan yang terdapat bagian di dalam tanah yang dapat hidup lebih dari dua tahun yang biasa hidup di daerah yang bergunung-gunung di belahan bumi bagian utara. Hidup dengan menampung banyak air dan dapat menyerap tanah di padang rumput pegunungan. Daunnya berbentuk menjari dengan tiap daun terdiri dari 5-7 bagian yang setiap bagian tersebut terdiri lagi 3 bagian yang kasar dan terdapat duri tajam. Mereka dapat dibedakan dengan adanya satu dari lima kelopak daun yang berada di bagian belakang yang biasa disebut galea yang berbentuk helm berbentuk silinder. Acotinum mempunyai 2-10 daun bunga, 2 di bagian atas berbentuk besar. Mereka terletak dalam suatu kelompok yang ditopang oleh tangkai yang panjang. Acotinum memiliki sebuah taji cekung yang berada di puncak paling atas yang memuat nectar. Buah Acotinum akan terbelah dua jika sudah matang. Jenis yang paling dikenal dari genus ini adalah Aconitum napellus yang dianggap sangat penting dalam ilmu pengobatan dan ilmu racun. Akarnya kadang-kadang keliru dengan Horseradish. Acotinum memiliki batang di bawah tanah yang lancip di bawah akar. Mahkotanya atau sebagian dari bagian atasnya merupakan asal dari tanaman yang baru. Jika tersentuh ujungnya akan mengakibatkan keadaan mati rasa dan perih.
Spesies. Acotinum memiliki 250 spesies seperti Acotinum Aljanese, Acotinum Altaicum dan sebagainya.
Kegunaan. Tanaman ini menjadi makanan dari sebagian spesies Lepidoptera seperti ngengat tikus. Akar Aconitum ferox menjadi bahan dari racun Nepal yang disebut Bikh, Bish, atau Nabee. Aconitum ferox mengandung sejumlah besar alkaloid pseudaconitine, yang dimana racun yang mematikan. Aconitum palmatum dapat dijadikan bahan ramuan Bikh yang lain. Akar Aconitum loridum dikatakan memiliki racu yang lebih kuat dari Acotinum ferox dan Acotinum plamatum. Beberapa spesies Acotinum di gunakan sebagai racun pada anak panah. Suku Minaro di Ladakh menggunakan Acotinum napellus untuk memburu kambing hutan jantan, sedangkan di Jepang, suku Ainus menggunakannya untuk memburu beruang. Orang Cina juga menggunakannya sebagai berburu dan perang.

Tidak ada komentar: